Pengabdian Masyarakat Prodi D3RPLA: Pelatihan Penggunaan Gadget yang Aman dan Bijak Lingkungan RT 05 RW 17, Kelurahan Jatihandap, Kecamatan Mandalajati , Bandung

Kebutuhan internet pada masa pendemi Covid-19 ini sangat dibutuhkan, hal ini dikarenakan pada kondisi ini banyak masyarakat yang kehilangan pekerjaan formalnya karena menurunnya produktifitas sebuah perusahaan. Hal ini mendorong masyarakat untuk mencari pelatihan-pelatihan gratis yang bertujuan untuk meningkatkan keahliannya sehingga dapat menjadi sumber mata pencaharian baru.

Masyarakat di lingkungan RT 05 RW 17 kelurahan Jatihandap Kecamatan Mandalajati merupakan sebuah lingkungan masyarakat yang terdiri dari 62 Kepala Keluarga. Luas wilayah cakupan RT 05 ini cukup kecil sehingga memungkinkan kerja sama antar warga menjadi lebih baik. Pada saat ini, masayarakat telah mendapatkan fasilitas RT/RW Net hasil kerja sama dengan tim pengabdian masyarakat kami dari Universitas Telkom periode 1 2021, sehingga kebutuhan jaringan Internet yang stabil dan murah telah memadai.

Dengan adanya koneksi Internet tersebut, maka pelatihan-pelatihan yang dibutuhkan masyarakat tersebut tersedia dengan mudah. Manfaat lain dari kehadiran internet saat ini juga yaitu mempermudah anak sekolah ataupun mahasiswa dalam melakukan pembelajaran online, hal ini dikarenakan banyak sekali website yang memberikan sumber-sumber pemebelajaran yang dapat diakses oleh mahasiswa ataupun anak sekolah. Akan tetapi, tidak semua konten Internet yang dapat diakses baik melalui perangkat komputer maupun Gadget bersifat positif. Terdapat konten-konten yang negatif, kontra-produktif, dan bahkan tidak aman bagi perangkat yang digunakan dan data di dalamnya.

Oleh karena itu, sebagai tindak lanjut dari kegiatan pengabdian masyarakat sebelumnya, perlu adanya diseminasi informasi mengenai bagaimana menggunakan perangkat yang aman dan bijak dalam menggunakan konten di Internet.

Profil Singkat Masyarakat sasar (RT 05 RW 17 Kelurahan Jatihandap kecamatan Mandalajati)

RW 17 Jamaras III Atas Kelurahan Jatihandap Kecamatan Mandalajati Kota Bandung ini Merupakan pemekaran dari wilayah Rw 01, secara geografis Kecamatan Mandalajati merupakan kecamatan baru hasil pemekaran dari KecamatanCicadas lama (Sekarang Kecamatan Antapani) dan Kecamatan Arcamanik yang diresmikan pada tanggal 9 September 2007 oleh Wali kota H.Dada Rosada SH,MSi.

Letak geografis Kecamatan Mandalajati berada di 107,67700 Bujur timur dan 6,89550 lintang selatan dengan rata-rata ketinggian760,1 meter di atas permukaan laut.Kecamatan Mandalajati terletak dibagian timur Kota Bandung yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Bandung di sebelahutara.Luas wilayah Kecamatan Mandalajati adalah 717 hektar,yang terdiri dari 4 kelurahan, yaitu Kelurahan Jatihandap merupakan kelurahan yang memiliki wilayah terluas dengan luas wilayah 205 hektar atau 28,6 persen dari luas wilayah Kecamatan Mandalajati.Kelurahan Karang Pamulang memiliki luas wilayah 198 hektar,Kelurahan Sindangjaya memiliki luas wilayah 187 hektar, Kelurahan Pasir Impun memiliki luas wilayah 127 hektar.

Kecamatan Mandalajati merupakan salah satu kecamatan dari 30 kecamatan yang ada di Kota Bandung. Batas-batas wilayah Kecamatan Mandalajati adalah sebagai berikut, sebelah utara berbatasan dengan Kabupaten Bandung, di sebelah selatan berbatasan dengan Kecamatan Arcamanik, Antapani dan Kecamatan Kiaracondong, disebelah timur berbatasan dengan Kecamatan Ujungberung, dan di sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Cibeunying Kidul dengan topografi permukaan wilayah Kecamatan Mandalajati berbukit-bukit.

Kecamatan Mandalajati merupakan daerah yang sebagian besar didominasi oleh pemukiman penduduk dan sebagian kecil terdapat kawasan perdagangan serta pertanian. Lokasinya yang cukup dekat dengan fasilitas umum membuat kecamatan ini menjadi tempat ideal bagi penduduk asli maupun pendatang untuk bermukim. Pembagian penggunaan areal tanah yaitu: tanah sawah seluas 15 Ha,tanah kering (daratan) 380,65 Ha, Tanah basah 0,5 Ha, dan Fasilitan Umum seluas 171,32 Ha.

Permasalahan yang dihadapi mitra

Dari uraian sebelumnya terdapat beberapa permasalahan yang dihadapi mitra saat ini yaitu :

1. Jumlah masyarakat yang cukup banyak dan berada di lingkungan yang kecil sehingga memudahkan untuk dibangunnya jaringan Internet yang dapat digunakan bersama oleh masyarakat. Namun, ketersediaan fasilitas tersebut tidak dibarengi dengan tingkat pemahaman yang baik tentang Internet sehat.
2. Tingkat perekonomian warga yang rendah karena semakin banyaknya warga yang terkena PHK akibat Covid-19. Dengan banyaknya yang mengalami pemutusan kerja maka banyak dari masyarakat yang beralih berjualan online sehingga membutuhkan akses internet yang stabil tapi murah berikut pengetahuan dalam pemanfaatannya. 
3. Banyaknya anak-anak yang masih di usia sekolah yang harus melaksanakan pembelajaran online dikarenakan tidak dilaksanakannya pembelajaran tatap muka di sekolah. Dengan adanya fasilitas Internet, anak-anak akan lebih banyak berinteraksi dengan gadget, sehingga diperlukan pemahaman yang baik terkait resiko penggunaan yang berlebihan.

Pelaksanaan Pengabdian Masyakarat

Secara garis besar pelatihan dilakukan dlam 4 tahapan/sesi sebagai berikut:

1. Kegiatan survey pemahaman masyarakat terkait Internet sehat dan penggunaan gadget yang aman dan bijak dalam kegiatan sehari-hari.
2. Pembuatan modul pelatihan Internet sehat dan penggunaan gadget yang aman dan bijak.
3. Pelaksanaan pelatihan Internet sehat dan penggunaan gadget yang aman dan bijak.
4. Dokumentasi dan Pelaporan Kegiatan. 

Dalam kegiatan pengabdian masyarakat ini, gambaran Ipteks yang akan ditransfer ke mitra adalah ditunjukkan oleh gambar di bawah ini.

Dokumentasi Kegiatan Pengabdian Masyarakat